Sabtu, 03 Mei 2008

Kondom

Kondom

Kondom adalah kontrasepsi pria yang paling luas digunakan. Kondom kini secara luas dan mudah tersedia di hampir semua belahan dunia, di apotik dan proyek pencegahan AIDS, dan tersedia dalam bermacam-macam warna, dengan atau tanpa pelumas, dan dengan atau tanpa spermisida. Kadang-kadang mereka digunakan dengan busa atau alat yang dimasukkan ke vagina, yang mengandung zat kimia yang menghalangi sperma berenang (mail-archive.com, 2000).

(1) Kelebihan dan Keterbatasan Kondom.

Jika digunakan dengan benar, kondom saja bisa 88-92 persen efektif mencegah kehamilan. Busa saja 72-97 persen efektif dalam pencegahan kehamilan. Saat digunakan bersama, kondom dan busa atau alat yang dimasukkan ke vagina efektif 98-99 persen. (mail-archive.com, 2000). Secara teoritis (Prawirohardjo, 1992) kegagalan hanya terjadi jika kondom tersebut robek karena kurang hati-hati, pelumas kurang, atau karena tekanan pada waktu ejakulasi. Hal-hal yang berpengaruh antara lain pemakaian yang tidak teratur, motivasi, umur, paritas, status sosio-ekonomi, pendidikan, dan sebagainya.

Pemakaian kondom tidak mengganggu kesehatan, dan tidak mempunyai pengaruh sistemik. Kondom murah dan dapat dibeli secara umum dan tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus. Kondom juga merupakan metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.

Kondom agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung). Pada beberapa pemakai bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi. Kondom harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah (Saifuddin, AB., dkk, 2003).

0 komentar: